Peran Bank Indonesia (BI) Pada Perekonomian di Kalimantan Tengah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................ i

1.    LATAR BELAKANG............................................................................... 1

2.    PEMBAHASAN....................................................................................... 2

2.1  Bank Indonesia................................................................................. 2

2.2  Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Keuangan...................... 5

2.3  Peran Bank Indonesia pada Perekonomian................................. 6

2.4  Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Tengah

Triwulan II 2017............................................................................... 12

2.5  Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2016........... 15

2.6  Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2017........... 17

3.    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................... 21

3.1  Kesimpulan..................................................................................... 21

3.2  Rekomendasi................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 24

1.    LATAR BELAKANG

Bank Indonesia berasal dari De Javasche Bank N.V didirikan pada zaman Belanda pada 10 Oktober 1827 kemudian menjadi milik Indonesia pada 6 Desember 1951 (UU No. 24 tahun 1951). Selanjutnya status Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dikukuhkan lagi dalam Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1999.

Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tujuan antara lain menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari nilai tukar (kurs) dan inflasi.

Bank Indonesia ini juga berhubungan dengan semua bank yang ada, ia menjadi kas pemerintah, ia juga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah. Sehingga ia mempunyai peran yang besar dalam perekonomian di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah.  Karena Bank Indonesia ini mempunyai satu cabang di setiap provinsinya, maka kantor perwakilan Bank Indonesia di Kalimantan Tengah ini berada di ibukota provinsinya, yaitu di kota Palangka Raya.

Dalam hal ini, pembahasan mengenai bagaimana peran BI (Bank Indonesia) pada perekonomian di Kalimantan Tengah akan ditinjau dari peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral itu sendiri.

Aspek yang akan dilihat adalah dari perkembangan ekonomi makro, perkembangan keuangan, perkembangan inflasi, stabilitas keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, hingga dari segi prospek perekomonian daerah, terkhusus yaitu pada perekonomian Kalimantan Tengah.

Dan juga pembahasan mengenai perekonomian itu akan dilihat dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) baik menurut lapangan usaha, menurut pengeluaran, maupun PDRB provinsi di Kalimantan dengan melihat dari tahun 2016 dan 2017 untuk mengetahui perkembangannya.

2.    PEMBAHASAN

2.1.        Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang.

Bank Indonesia berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia dengan mempunyai kantor cabang di dalam dan di luar wilayah Republik Indonesia (RI) dengan modal di tetapkan berjumlah sekurang-kurangnya Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah) dan terus ditambah sehingga menjadi paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh kewajiban moneter, yang dananya berasal dari cadangan umum atau dari hasil revaluasi aset.

Tata cara penambahan modal dari cadangan umum atau dari hasil revaluasi aset ditetapkan dengan Peraturan Dewan Gubernur. Bank Indonesia ini memiliki pimpinan yang disebut dengan Dewan Gubernur.

Tujuan Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Mata uang rupiah perlu dijaga dan dipelihara mengingat dampak yang ditimbulkan apabila suatu mata uang stabil sangatlah luas seperti salah satunya adalah terjadinya inflasi yang sangat memberatkan masyarakat luas.

Oleh karena itu, tugas Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan sangatlah penting. Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia adalah:

1)    Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.

2)    Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing. Hal ini dapat diukur dengan atau tercerminnya dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia memiliki tugas antara lain:

1)    Menetapkan dan melaksanakan kebijakan Moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang:

a.    Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.

b.    Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

-       Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang rupiah maupun valas.

-       Penetapan tingkat diskonto

-       Penetapan cadang wajib minimum

-       Pengaturan kredit atau pembiayaan

c.    Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, paling lama sembilan puluh hari kepada Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan.

d.    Melaksankan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan

e.    Mengelola cadangan devisa

f.     Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang dapat bersifat makro dan mikro.

2)    Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia berwenang:

a.    Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran

b.    Mewajibkan penyelenggaraan jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya.

c.    Menetapkan penggunaan alat pembayaran.

d.    Mengatur sistem kliring antarbank baik dalam mata uang rupiah maupun asing.

e.    Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank

f.     Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.

g.    Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah secara mencabut, menarik, memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan nilai yang sama.

 

2.2.        Peran Bank Indonesia dalam Stabilitias Keuangan

Bank Indonesia merupakan otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran di Indonesia. Bank Indonesia bertugas menjaga stabilitas moneter dan stabilitas keuangan Indonesia. Kedua hal ini sering kali berhubungan, fungsi untuk menjaga stabilitas moneter sering kali tidak dapat terlepas dari fungsi menjaga stabilitas sistem keuangan.

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama tersebut mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, yaitu:

1)    Menjaga stabilitas moneter, antara lain melalu instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka

2)    Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan

3)    Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Apabila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem-sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran

4)    Melakukan pemantauan terhadap kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan

5)    Menjadi jaringan pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR)


 

2.3.        Peran Bank Indonesia pada Perekonomian

Bank Indonesia merupakan salah satu badan terpenting dalam perekonomi di Indonesia. Bank Indonesia merupakan badan keuangan tertinggi di bawah kementerian keuangan. Uang yang beredar dihidup kita, yang kita pakai untuk jual beli, itu semua yang menerbitkannya adalah Bank Indonesia. Bank-bank yang kita temui sehari-hari seperti BRI, BNI, BCA dan lainnya itu semua ada dibawah naungan Bank Indonesia. Tidak hanya itu, stablitas kebijakan moneter, kestabilan perekonomian negara ini juga ada di tangan Bank Indonesia.

Tentu lembaga sebesar Bank Indonesia ini memiliki beberapa peranan penting bagi perekonomian Indonesia, antara lain:

1)     Menjaga stabilitas Moneter.

Kestabilan Moneter adalah tanggung jawab dari pihak Bank Indonesia. Hal ini merupakan peranan paling vital karena stabilitas moneter memiliki ruang lingkup besar dan menyeluruh. Selain itu gangguan dari stabilitas moneter  memiliki dampak besar dan dirasakan secara langsung atas beberapa aspek ekonomi, secara inflasi, permintan dan penawaran.

Untuk mencapai kebijakan moneter bukanlah hal yang mudah karena jika kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat akan memfaumkan atau mematikan kegiatan perekonomian, begitu pula sebaliknya. Untuk itu Bank Indonesia menerapkan suatu kebijakan yang sering dikenal dengan inflation targeting framework.

 

 

2)     Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang baik.

Bank Indonesia memiliki peran vital yakni dalam upaya menciptakan suatu lembaga keuangan dengan kerja baik dan sehat, khususnya pada perbankan. Untuk menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan, Bank Indonesia menyusun sebuah rancangan berupa arsitektur perbankan Indonesia dan merencanakan penerapan implementasi Basel II.

3)     Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia menerapkan suatu mekanisme dan aturan yang mampu mengurangi resiko dalam sistem pembayaran yang cenderung meningkat.

Beberapa cara yang ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain menerapkan suatu sistem pembayaran yang tersistem yang bersifat real time yang sering disebut dengan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) yang akan berimbas pada peningkatan keamanan dan kecepatan serta ketepatan sistem pembayaran. Selain itu, Bank Indonesia juga rutin melakukan pengawasan dan melihat serta mengidentifikasi potensi resiko yang ada dalam sistem pembayaran.

4)     Menjalankan riset dan pemantauan

Bank Indonesia secara rutin mencari dan menggali segala informasi penting terutama yang mampu mengancam stabilitas keuangan negara. Pemantauan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersifat macroprudential. Melalui pemantauan tersebut Bank Indonesia bisa memantau dan memonitor kerentanan yang dimiliki oleh sektor keuangan serta mendeteksi dan mencari potensi yang tidak diduga yang biasanya berdampak pada stabilitas dari sistem keuangan negara.

Sedangkan tentang riset, Bank Indonesia mampu menciptakan dan mengembangkan instrumen serta indikator yang dibutuhkan oleh macroprudential dalam upaya mendeteksi dan mencari tahu kerentanan dari sistem keuangan. Dan pada akhrinya hasil dari riset serta pemantauan tersebut akan dijadikan sebagai acuan bagi otoritas terkait dalam hal pengambilan langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam upaya meminimalisir gangguan pada sektor keuangan.

5)     Sebagai jaring pengaman sistem keuangan

Peran yang satu ini didapat karena Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai Lender of The Last Resort (LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran tradisional Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Peran ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan krisis yang berguna untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Peran ini meliputi penyediaan likuiditas pada saat kondisi normal atau krisis.

6)     Menciptakan uang giral

Uang Giral seperti Bilyet, giro dan cek merupakan uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yang dicetak dan kemudian disebarluaskan dimasyarakat. Untuk masalah pencetakkan uang Bank Indonesia menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. Ketika sedang terjadi inflasi Bank Indonesia mengedarkan uang lebih banyak daripada biasanya agar inflasi cepat selesai. Dan begitu pula sebaliknya.

 

7)     Menjadi perantara keuangan

Perantara yang dimaksud adalah menjadi jembatan antara dua pihak yang saling mrmbutuhkan, yaitu diantara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau kelebihan dana. Dimana pihka yang membutuhkan dana bisa membuka lapangan atau peluang usaha bagi dirinya sendiri, serta pihak yang memiliki modal akan mendapat investasi besar danbagi hasil dengan pihak yang diberikan modal.

Bank menyediakan sebuah program dimana mereka menerima simpanan dari masyarakat untuk disalurkannya kembali dalam bentuk kredit.

8)     Mengelola arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa

Kegiatan yang dimaksud adalah,sebagai berikut:

-       Menghimpun dan mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.

-       Memberikan dan meminjami kredit

-       Menerbitkan surat atau tanda bukti pengakuan hutang.

-       Memindahkan atau mengalihkan surat pengakuan hutang

-       Menyediakan pembiayaan bagi para nasabah

-       Melaksanakan dan penempatan atau pengalihan dana dari satu nasabah ke nasabah lain dalam bentuk surat berharga.

-       Memberikan jasa-jasa perbankan lainnya kepada nasabah.


 

9)     Memelihara cadangan devisa negara

Dalam hal ini, Bank berperan untuk memelihara cadangan devisa yang ada dengan menerapkan dua sistem, yaitu:

-       Internal Reserve: menangani jumlah peredaran uang yang ada dimasyarakat.

-       Eksternal Reserve: menangani tentang alat pembayaran Internasional

10)  Mengawasi bank

Ada dua cara yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu:

-       Prudential Supervision: pengawasan dengan tujuan untuk mengarahkan para individu-individu yang ada dalam bank tersebut mendapatkan penjagaan atas kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat pun bisa terlindungi.

-       Monetary Supervision: pengawasan terhadap nilai mata uang suatu negara sehingga bank tersebut bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun kebijakan pemerintah lainnya.

11)  Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat pemerintah

Dalam peran sebagai Bankir, hal-hal yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi:

-       Memberdayakan rekening pemerintahan

-       Menyediakan dan memberikan pinjaman sementara bagi nasabah

-       Memberikan dan menyediakan pinjaman khusus

-       Melakukan transaksi yang terkait dengan jual beli valuta asing.

-       Menerima pembayaran dari setiap pajak

-       Menganalisis permasalahan ekonomi

Sedangkan dalam peran sebagai agen dan penasehat pemerintah menjalankan beberapa kegiatan antara lain:

-       Mengelola dan mencari jalan keluar atas hutang nasional

-       Menyediakan jasa pembayaran bunga yang timbul akibat hutang

-       Menyediakan sarana dan informasi mengenai keadaan pasar uang dan pasar modal

 


 

2.4.        Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II 2017

Berikut ini merupakan ringkasan umum dari kajian ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Tengah pada Triwulan II 2017, sebagai berikut:

1)    Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan II 2017 sebesar 6,1% (yoy) atau melambat dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 9,5% (yoy).

Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2017 disebabkan oleh deselerasi sektor pertambangan di sisi penawaran dan pelemahan komponen ekspor disisi permintaan. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan III 2017 diperkirakan masih berada dalam tren perlambatan.

2)    Perkembangan Keuangan Daerah

Realisasi pendapatan pemerintah daerah Kalimantan Tengah pada triwulan II 2017 mengalami penurunan akibat adanya perubahan mekanisme pencarian dana transfer.

Realisasi belanja pemerintah daerah mengalami penurunan didorong oleh efek psikologis pemerintah daerah yang lebih selektif dalam merealisasikan anggaran daerah.

3)    Perkembangan Inflasi Daerah

Inflasi Kalimantan Tengah tercatat lebih tinggi pada triwulan II 2017 dibandingkan triwulan I 2017. Inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan II 2017 tercatat sebesar 4,97% (yoy). Pada triwulan III 2017, tekanan inflasi Kalimantan Tengah diperkirakan berkurang.

 

4)    Stabilitas Sistem Keuangan Daerah

Kinerja perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan total aset, DPK dan kredit pada triwulan II 2017 masing-masing tercatat tumbuh lebih tinggi sebesar 21,71% (yoy), 16,65% (yoy), dan 23,72% (yoy) dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2017.

Sejalan dengan penurunan rasio NPL kredit perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah, risiko kredit korporasi dan keuangan rumah tangga pada triwulan II 2017 tercatat membaik. Disisi lain, peran perbankan dalam pembiayaan UMKM dan perseorangan di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan II 2017 mengalami peningkatan dibandingkan dengan akhir tahun I 2017.

5)    Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Penyelesaian transaksi sistem pembayaran melalui kriling pada triwulan II 2017 mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan transaksi kriling pada triwulan II 2017 sebesar 18,31% (yoy).

Selanjutnya aliran uang kartal di provinsi Kalimantan Tengah masih melanjutkan trend net outflow dengan pertumbuhan mencapai 11,03% (yoy).

Sedangkan penemuan uang palsu pada triwulan II 2017 relatif mengalami penurunan triwulan I 2017.

6)    Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Pada Februari 2017, kondisi tenaga kerja Kalimantan Tengah mengalami perbaikan. Angka TPT Kalimantan Tengah membaik dari 3,67% di tahun sebelumnya menjadi 3,13%.

Kondisi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah diperkirakan membaik seiring adanya perbaikan penyerapan tenaga kerja pada momen yang sama.

7)    Prospek Perekonomian Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada taun 2017 diperkirakan akan berada pada kisaran 6,9% hingga7,3% (yoy).

Tingginya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 didorong oleh membaiknya produksi sejumlah komoditas utama daerah dan sentimen positif peningkatan ekonomi Nasional dan Dunia.

Sementara itu, inflasi Kalimantan Tengah di tahun 2017 diperkirakan akan berada pada rentang 5,20% hingga 5,60% (yoy).

 


 

2.5.        Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2016

Berikut ini merupakan ringkasan dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2016.

1)    Perekonomian Kalimantan Tengah tahun 2016 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp112.441,2 Miliar dan PDRB per Kapita mencapai Rp44,1 juta atau US$3.3327,0

2)    Ekonomi kalimantan Tengah triwulan IV-2016 (c-to-c) tumbuh 6,36%. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua kategori. Pertumbuhan tertinggi dicapai Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 10,62.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh semua kategori, kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor yang tumbuh sebesar 10,46%.

3)    Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2016 terhadap triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh 8,95%. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua kategori, kecuali Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 17,49%.

Dari sisi pengeluaran pertumbuhan didukung hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Ekspor yang tumbuh sebesar 16,20%.

4)    Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV—2016 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 2,12% (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini dikarenakan sebagian besar Kategori mengalami perlambatan, sedangkan kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang tumbuh negatif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 13,14%.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didukung oleh hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh besar 5,26%.

5)    Struktur ekonomi Kalimantan secara spasial pada triwulan IV-2016 masih didominasi oleh Provinsi Kalimantan Timur sebesar 52,75%. Provinsi Kalimantan Tengah berada diurutan keempat sebesar 10,98%.


 

2.6.        Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2017

Perekonomian Kalimantan Tengah tahun 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai RP126.176,1 Miliar dan atas dasar konstan 2010 mencapai Rp89.565,1 Miliar.

1)     PDRB Menurut Lapangan Usaha

a.    Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I s.d IV-2017 terhadap Triwulan I s.d IV-2016 (c-to-c)

Ekonomi  Kalimantan Tengah Triwulan I-IV 2017 secara kumulatif tumbuh 6,74%. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 9,30% diikuti oleh Jasa keuangan sebesar 8,88% serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 8,78%.

Struktur perekonomian Kalimantan Tengah tahun 2017 didominasi oleh tiga kategori utama yakni Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (20,70%); Industri Pengolahan (16,67%); dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,22%).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 (c-to-c), Pertambangan dan Penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,42%, diikuti Industri Pengolahan sebesar 1,32% dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,95%.


 

b.    Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2017 terhadap Triwulan IV-2016 (y-on-y)

Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 tumbuh sebesar 5,34% dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y). Pertumbuhan positif terjadi dihampir semua kategori, kecuali Transportasi dan Pergudangan yang mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 10,05%, diikuti Konstruksi sebesar 8,47% dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 7,56%.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 (y-on-y), Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,27%, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 1,11%, serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,93%.

c.    Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2017 Terhadap Triwulan III-2017 (q-to-q)

Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 tumbuh sebesar 1,35% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,91%. Sementara itu, Kategori Transportasi dan Pergudangan serta Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi sebesar -19,42 dan -0,32%.


 

2)     PDRB Menurut Pengeluaran

a.    Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I s.d IV-2017 Terhadap Triwulan I s.d IV-2016 (c-to-c)

Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-IV 2017 secara kumulatif tumbuh 6,74%. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor yang tumbuh sebesar 11,52% diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 7,14% dan Pengeluran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,33%.

Struktur perekonomian Kalimantan Tengah tahun 2017 didominasi oleh Komponen Ekspor (46,83%); Pembentukan Modal Tetap Bruto (44,33%); dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (41,33%).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 (c-to-c), Ekspor memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 5,22%, diikuti PMTB sebesar 1,72%, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 1,72%.

b.    Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2017 Terhadap Triwulan IV-2016 (y-on-y)

Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 sebesar 5,34% dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y). Pertumbuhan positif terjadi pada hampir semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 9,57%, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 7,84% dan PMTB sebesar 6,64%.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 (y-on-y), PMTB memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,87%, diikuti Ekspor sebesar 1,59%, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 1,53%.

c.    Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2017 Terhadap Triwulan III-2017 (q-to-q)

Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV 2017 tumbuh sebesar 1,35% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen PMTB yang tumbuh sebesar 5,07%. Sementara itu, Komponen Ekspor mengalami konstraksi sebesar -387%.

3)     PDRB Provinsi Di Kalimantan

Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 (c-to-c) mengalami pertumbuhan tertinggi di regional Kalimantan. Namun untuk pertumbuhan y-on-y dan q-to-q perekonomian Kalimantan Utara mengalami pertumbuhan tertinggi.

Struktur perekonomian Kalimantan Triwulan IV-2017 secara spasial didominasi oleh Kalimantan Timur sebesar 52,01%. Kalimantan Tengah memiliki kontribusi sebesar 11,17%.

 


 

3.     KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1.        Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan dalam beberapa point, yaitu sebagai berikut:

1)    Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang.

2)    Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tujuan antara lain menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari nilai tukar (kurs) dan inflasi.

3)    Tujuan Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.

4)    Peran BI bagi Perekonomian, baik di Indonesia maupun di Kalimantan Tengah pada khususnya adalah sangat penting dan merupakan titik utama dari berjalannya sistem keuangan dan sistem perekonomian pada suatu wilayah di Indonesia.

5)    BI berperan aktif dalam menentukan kebijakan moneter dengan menjadikan kelajuan inflasinya sebagai sasaran.

6)    Perkembangan ekonomi makro daerah mengalami perlambatan dan begitu juga dengan perkembangan keuangan daerah yang menurun.

7)    PDRB atas harga berlaku juga meningkat dari tahun 2016 yang hanya sebesar Rp112.441,2 Miliar menjadi Rp126.176,1 pada tahun 2017

8)    Ekonomi kalimantan tengah tahun 2017 sebesar 6,74% meningkat sebesar 0,38% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 6,36%. Penjelasan dari berbagai segi sebagai berikut:

-     Dari segi produksi, untuk triwulan IV-2016 dan triwulan IV-2017 yang tertinggi adalah dari Komponen Transportasi dan Pergudangan. Namun, persentasenya menurun ditahun 2017 sebesar 1,32%.

-     Dari segi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah menurun pada tahun 2016. Pada tahun 2016 dan 2017, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori Ekspor dengan peningkatan sebesar 1,06%.

9)    Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV-2017 terhadap triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 5,34%.

10) Struktur ekonomi Kalimantan Tengah dari tahun 2016 sampai 2017 tetap diurutan keempat dengan didominasi oleh Kalimantan Timur walau persentasenya naik sebesar 0,19%.

Dari banyak point-point diatas, dapat dilihat bahwa selama ini Bank Indonesia menjalankan perannya dengan cukup baik sehingga terlihat dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah itu terus naik walaupun masih tetap tidak bisa berubah dari posisi ke-empatnya sejak tahun 2016. Kendati demikian, persentase dari berbagai aspeknya tetap naik walau perlahan dan pertumbuhan ekonominya juga meningkat.

Dari peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, menunjukkan bahwa upaya dan usaha yang diterapkan oleh Bank Indonesia yang menjalankan perannya sebagai bank sentral itu telah berjalan dengan cukup baik.

 

3.2.        Rekomendasi

Berdasarkan uraian diatas, walau terlihat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah meningkat tetapi angkanya tidak terlalu banyak, hanya 0,38% padahal rentang waktunya adalah selama satu tahun yaitu terhitung sejak 2016 hingga 2017.

Oleh sebab itu, maka percepatan pertumbuhan ekonomi ini bisa dikatakan lambat. Oleh karenanya, walau berbagai Kategori ada peningkatan, penurunan atau perlambatan, tetapi naiknya angka tersebut tidak terlalu signifikan hingga Bank Indonesia masih perlu meningkatkan upaya dan usahanya untuk terus memberikan peningkatan dalam angka dan jumlah yang lebih besar dari sekarang. Dengan memperbaiki juga apa yang membuat penurunan atau perlambatan yang kiranya bisa diubah agar menjadi lebih baik lagi dari tahun ketahun. Berusaha membuat peningkatan yang cukup banyak ditiap triwulannya hingga saat sudah setahun, peningkatan tersebut akan terbilang banyak dan cepat meningkat.


 

DAFTAR PUSTAKA

1.    Sumber dari Data/Dokumen:

a)    Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah Tahun 2017. 23 Maret 2018. Palangka Raya: Kantor Badan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah.

2.    Sumber dari Buku:

a)    Abdullah Thamrin, Tantri Francis. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Depok: Karisma Putra Utama offset

b)    Budisantoso Totok, Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, edisi 3. Jakarta Selatan: Salemba Empat

c)    Wuryanto. 2017. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah. Palangka Raya: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah.

3.    Sumber dari Website:

a)    Gita Zilfa. 2017. Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian Indonesia. https://id.linkedin.com/pulse/peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-gita-zilfa. 24 Maret 2018

b)    Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah Tahun 2016. https://kalteng.bps.go.id. 25 Maret 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

Makalah AD & ART Muhammadiyah - Kemuhammadiyahan II

Makalah Karya Monumental Umat Islam dalam Perkembangan IPTEKS - Kemuhammadiyahan III