Makalah Jenis - Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan kalimat. Kata adalah suatu bagian yang terkecil dalam sebuah tata bahasa, namun meskipun demikian kata merupakan suatu yang sangat vital dan fungsional yang struktural dalam pembentukan kohesi di sebuah kalimat maupun bagian terbesar dari itu sehingga menjadi sebuah paragrap dalam bahasa.

Kalimat efektif sangatlah memiliki kaitan yang erat akan pola kata di dalamnya. Begitupun sebuah paragraf, juga memiliki susunan kalimat yang benar sangat ditentukan melalui struktur katanya. Dengan demikian, dapat kita tarik sebuah kesimpulan bersama bahwa sangatlah penting tingkat pemahaman kita akan sebuah kata.

Lebih dari itu, jika kita kaji secara lebih mendalam, maka kata memiliki cakupan yang sangatlah luas di dalamnya yang bahkan tidak cukup dengan penjelasan sekilas, karena perlu diuraikan untuk dapat lebih mudah dipahami. Disinlah jelas terlihat bahwa pengetahuan akan kata merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi, bukan hanya bagi pelajar tetapi para pengguna bahasa seperti pada masyarakat umum.

Dalam makalah ini dipaparkan secara rinci mengenai pokok bahasan “Kata” yang mencakup semua penjabaran kata. Maka dari itu diharapkan dengan pembuatan makalah ini akan memberikan potensi konstruktif dalam pengetahuan kata yang sangat menunjang dalam segala hal yang menyangkut penggunaan bahasa seperti dalam pembuatan kalimat.  Berikut bahasan mengenai kata dalam makalah ini.

 

 


 

B.     Rumusan Masalah

Berikut ini merupakan rumusan masalah dari makalah ini, sebagai berikut:

1.      Apa itu pengertian dari kata?

2.      Apa saja jenis-jenis kata?

3.      Apa penjelasan dari jenis-jenis kata beserta contohnya?

C.     Tujuan

Berikut ini merupakan tujuan dari dibuatnya makalah, sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui pengertian dari kata

2.      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kata

3.      Untuk mengetahui penjelasan dari jenis-jenis kata beserta contohnya.


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kata

Kata ialah kumpulan huruf atau bunyi ujaran yang mengandung arti. Jadi sekumpulan huruf atau bunyi yang tidak mengandung arti tidak bisa disebut kata.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

 

B.     Jenis-jenis Kata

Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kata dapat dibedakan menjadi 10 jenis, yaitu:

1.      Kata benda                                                6. Kata Kerja

2.      Kata Bilangan                                             7. Kata Keterangan

3.      Kata Depan                                                8. Kata Sandang

4.      Kata Ganti                                                  9. Kata Sambung

5.      Kata Keadaan                                          10. Kata Seru

 

C.     Penjelasan Jenis-Jenis Kata Beserta Contoh

Berikut ini merupakan penjelasan rinci mengenai jenis-jenis kata beserta contohnya, sebagai berikut:

1.    Kata Benda

Kata benda adalah kata yang mengungkapkan nama-nama benda atau segala sesuatu yang dibendakan.


 

Kata benda dapat dibedakan berdasarkan:

1)      Bentuknya.

Menurut bentuknya, kata benda dapat dibedakan menjadi:

a)    Kata benda kata asal, seperti: hati, orang, rakit;

b)   Kata benda kata majernuk, seperti: burung kakak tua, Lautan Teduh;

c)    Kata benda kata berulang, seperti: tengah-tengahnya, batang-batang; dan

d)   Kata benda kata bersambung, seperti: keadaan, lautan, pikiran.

2)      Keadaannya.

Menurut kedaannya, kata benda ddapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a)    kata benda kongkrit yaitu kata benda yang menyatakan bahwa benda-bendanya itu memang benar-benar ada, seperti: orang, burung, buku pelajaran, dan yang menyatakan benda khayal, seperti: hantu, pelesit, bidadari, dan

b)   kata benda abstrak yaitu kata yang menyatakan nama benda yang hanya dapat difahami oleh pikiran akan peri adanya itu, seperti: ilham, angan-angan, perdamaian.

3)      Artinya.

Menurut artinya, kata benda dapat dibagi menjadi:

a)    kata benda nama jenis, seperti: rumah, daun, matahari;

b)   kata benda nama diri, seperti: Leutan Teduh, Torstein;

c)    kata benda nama zat, seperti: air, angin dan

d)   kata benda nama kumpulan, seperti: berkas, rumpun, kelompok

 


 

2.    Kata Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan tempat dari nama-nama benda. Menurut sifatnya, kata bilangan menjadi 3 bagian yang pokok dan 1 bagian sebagai kata bilangan pelengkap (pembantu) yaitu:

1)      Kata Bilangan Utama

Yaitu kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah angka.

Misalnya:

Satu, dua, tiga, sepuluh, sebelas, lima belas, dua puluh, seratus, enam ratus, seribu, dan seterusnya.

2)      Kata Bilangan Tingkat

Yaitu kata bilangan yang menyatakan susunan atau tingkat sesuatu.

Misalnya:

Kesatu, kedua, ketiga, kesepuluh, kesebelas, kelima belas, kedua puluh, keseratus, keenam ratus, keseribu, dan saterusnya.

3)      Kata Bilangan Tak Tentu

Yaitu kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu yang relatif dan satuan hitungnya tidak tentu.

Misalnya:

Semua, sebagian, banyak, sedikit, seluruhnya, sekantor, sekelompok, segerombolan, seadanya, beberapa, segala, tiap-tiap, dan lain-lain.

4)      Kata Bantu Bilangan

Yaitu kata bilangan pelengkap, pembantu suatu bentuk kesatuan dari suatu objeknya.

Misalnya:

Sebuah, sehelai, sekerat, secarik, sepotong, sekali, sebutir, sepucuk, seonggok, dan lain-lain.


 

3.    Kata Depan

Kata depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan kata yang lain, serta sangat menentukan sekali sifat penghubungannya. Kata depan erat hubungannya dengan kedudukan, arah, maupun tujuan.

Bentuk-bentuk kata depan, sebagai berikut:

1)      Kata Depan Sejati : di, ke dari

Tiga macam kata depan ini, dipergunakan untuk merangkaikan kata-kata yang merangkaikan tempat dan sesuatu yang dianggap tempat.

Misalnya:

Di Jakarta, di rumah, ke Semarang, dari kebun, dari sekolah , dan lain-lain.

2)      Kata Depan Majemuk : di atas, ke sana, di bawah, ke muka; daripada, dan lain-lain.

Misalnya: di atas meja, di bawah kursi, ke muka rumah.

3)      Kata Depan yang Lain : bagi, pada, untuk, sebab, serta, sampai, oleh, perihal, dengan, karena, akan, demi, guna, buat; terhadap, antara, tentang, hingga dan lain-lain.

 

Ada beberapa kata depan istimewa yang perlu dijelaskan, yaitu:

1)      Akan

Kata depan akan, dapat menduduki beberapa macam fungsi:

a.       Pengantar Objek

-         Ia tidak tahu akan persoalan itu

-         Dia lupa akan semua kejadian itu

b.      Untuk menyatakan akan terjadi sesuatu

-         Saya akan pergi ke Hongkong

-         Ibu akan datang besok

c.       Untuk penguat atau penentu

-         Akan hal itu akan dibicarakan besok saja


 

2)      Dengan

Kata depan dengan, dapat menduduki beberapa macam fungsi:

a.       Untuk menyatakan alat (Instrumental)

-         Anton memukul ular itu dengan tongkat

-         Yeni menulis dengan pulpen

b.      Untuk menyatakan hubungan kesertaan

-         Rudi berangkat ke kolam dengan kawannya

c.       Membentuk keterangan kualitatif

-         Polisi menyelidiki dengan teliti

d.      Menyatakan keterangan perbandingan

-         Dita sama cerdas dengan Sofi

3)      Atas

Kata depan atas, memiliki kedudukan sebagai fungsi:

a.       Membentuk keterangan tempat, yang artinya sama dengan di atas

-         Kami terima amanah itu diatas pundak kami

b.      Menghubungkan kata benda atau kata kerja dengan keterangan

-         Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara

c.       Dipakai di depan beberapa kata, dengan arti: dengan atau demi

-         Kami menerima sumbangan itu dengan senang hati

4)      Antara

Kata depan antara, memiliki kedudukan sebagai fungsi:

a.       Sebagai penunjuk arah : Sejauh antara Malang dan Surabaya

b.      Sebagai penunjuk tempat : antara bebek-bebek itu, mana yang jantan?

c.       Bermakna kira-kira : antara dua tiga hari lagi pekerjaan itu selesai.


 

4.    Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang menggantikan kata benda atau kata lain yang tidak disebut.

Kata ganti dibedakan menjadi:

1)      Kata ganti orang

Yaitu kata ganti yang berfungsi menggantikan kata benda atau orang.

a.       Kata ganti orang pertama tunggal

Misalnya: beta, aku, hamba, saya, daku, patik, badan, sahaya dan sebagainya

b.      Kata ganti orang pertama jamak

Misalnya: kami, kita

c.       Kata ganti orang kedua tunggal

Misalnya: kamu, engkau, kau, dan, anda, tuan, saudara/saudari.

d.      Kata ganti orang ketiga tunggal

Misalnya: dia, ia, beliau

e.       Kata ganti orang ketiga jamak

Misalnya: mereka

2)      Kata ganti penanya

Yaitu kata ganti yang berfungsi untuk menanyakan benda, waktu, tempat, atau kedaan.

a.       Kata ganti penanya benda atau orang

Misalnya: apa siapa, mana, yang mana.

b.      Kata ganti penanya waktu

Misalnya: kapan, bila, bilamana, apabila.

c.       Kata ganti penanya tempat

Misalnya: dimana, kemana, darimana

d.      Kata ganti penanya keadaan

Misalnya: berapa, bagaimana, mengapa, kenapa.


 

3)      Kata ganti Empunya

Yaitu kata ganti sebagai pengganti milik: ku, mu, nya.

Misalnya:

-         Pensilku, artinya pensil milik aku

-         Bukumu, artinya buku milik kamu

-         Sepatunya, artinya sepatu milik dia

4)      Kata ganti penunjuk

a.       Kata ganti penunjuk dekat

Misalnya: ini, disini, kesini, kemari.

b.      Kata ganti penunjuk jauh

Misalnya: itu, disitu, kesitu, disana, kesana.

5)      Kata ganti penghubung

Yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda yang terdapat dalam induk kalimat.

Fungsi dari kata penghubung adalah:

a.       Menggantikan kata benda yang terdapat dalam induk kalimat

b.      Menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat

Ada dua kata ganti penghubung seperti

a.       Yang

Misalnya:

-         Yang buta dipimpin

-         Yang lumpuh diusung

-         Ia berkata kepada sekalian yang hadir

-         Sepatuku yang hitam

b.      Tempat

Misalnya:

-         Sekolah tempat kami belajar

-         Tenda tempat kami berteduh

-         Lemari pakaian tempat kami menyimpan pakaian

-         Toko tempat ayah berjualan


 

5.    Kata Keadaan

Kata keadaan atau kata sifat adalah kata yang menerangkan tentang kata benda. Kata sifat adalah kata keadaan yang lebih khusus karena erat hubungannya dengan benda yang diterangkan.

Misalnya:

-         Merah, merah padam, putih, putih bersih, sunyi senyap, hiruk pikuk, gelap, gelap gulita, hingar bingar, dan lain-lain.

-         Terbaik, terbagus, tercantik, tertinggi, kecil, besar, keras, lunak, panas, dingin, pendek, tenang, hangat, kering, manis, asam, dan lain-lain.

-         Pemberani, penakut, dermawan, budiman, pemalu, pemalas, pemarah, sombong, congkak, tinggi hati, angkuh, dan lain-lain.

Kata keadaan yang erat kaitannya dengan benda yang diterangkan dan sifatnya abadi, akan lebih digolongkan sebagai kata sifat.

Misalnya:

-         Api panas, panas adalah sifat yang abadi dari api, sehingga panas itu merupakan kata sifat.

-         Es dingin, dingin adalah sifat yang abadi dari es, sehingga dingin itu merupakan kata sifat.

 

6.    Kata Kerja

Kata kerja adalah semua kata yang menyatakan suatu perbuatan atau pekerjaan.

1)      Kata kerja transitif

Yaitu kata kerja yang membutuhkan adanya objek.

Misalnya:

-         Makan nasi

-         Minum susu

-         Memukul anjing


 

Kata kerja transitif dapat dibedakan kedalam 7 bentuk kata kerja, yaitu:

a)      Kata kerja tak berimbuhan

Misalnya:

-         Mohon izin

-         Makan roti

-         Minta uang

-         Minum kopi

-         Minum susu

b)      Kata kerjanya berimbuhan awalan “me

Misalnya:

-         Menangkap pencopet

-         Memanah musuh

-         Menembak burung

-         Memukul anjing

-         Menyiksa binatang

c)      Kata kerjanya berimbuhan “me-kan

Misalnya:

-         Memandikan bayi

-         Mengucapkan salam

-         Merapikan rambut

-         Merindukan kekasih

-         Meluruskan tongkat

d)      Kata kerjanya dari imbuhan “memper-kan

Misalnya:

-         Memperebutkan kekuasaan

-         Mempertahankan prestasi

-         Memperjuangkan hak asasi manusia

-         Memperbincangkan berita hangat

-         Mempertaruhkan nyawa


 

e)      Kata kerjanya berimbuhan “me-i

Misalnya:

-         Mengawasi pekerjaan

-         Mengobati luka

-         Merestui perkawinan

-         Mengarungi lautan

-         Memaklumi kesalahan orang lain

f)        Kata kerjanya berimbuhan “memper-i

Misalnya:

-         Memperbaiki radio

-         Memperbarui rumah

-         Mempersenjatai pasukan

-         Memperingati Maulid Nabi

g)      Kata kerjanya berimbuhan “memper

Misalnya:

-         Memperdalam ilmu

-         Memperkaya diri

-         Mempermudah pekerjaan

-         Memperoleh hasil

-         Mempersulit keadaan

2)      Kata Kerja Intransitif

Yaitu kata kerja yang tidak mempunyai objek langsung yang menyertainya.

Misalnya:

-         Menangis

-         Menyanyi

-         Menyendiri

-         Menari

-         Meludah


 

Kata kerja intransitif dapat dibedakan menjadi:

a)      Kata kerja intransitif yang berimbuhan

Misalnya:

-         Stefani menulis

-         Adik berjalan-jalan

-         Anton berlari cepat

-         Intan menangis

-         Mita menari

b)      Kata kerja intransitif yang kata kerjanya membentuk kata kerja aus (tak berimbuhan)

Misalnya:

-         Joni makan

-         Desi pergi

-         Yeni pulang

-         Megi minum

7.    Kata Keterangan

Kata keterangan adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan kepada selain kata benda.

a)      Kata keterangan tempat

Misalnya: di Surabaya, di sana, di manam di Padang, di depan, di belakang, di samping, dan lain-lain.

b)      Kata keterangan tujuan

Misalnya: ke depan, ke belakang, ke Ambon, ke atas, dan lain-lain.

c)      Kata keterangan Tekanan

Misalnya:

-         Berupa kata : juga, pula, jua.

-         Berupa imbuhan : lah, kah, tah, pun

d)      Kata keterangan keadaan

Misalnya: duduk, panas, rajin, cepat, tinggi, rendah, tegak, tidur, berdiri, malas, keras, dan lain-lain.

 

e)      Kata keterangan kesungguhan

Misalnya: tentu, pasti, niscaya, dapat, tidak, hendaknya, betul, benar, mudah-mudahan, semoga, harus, dan lain-lain.

 

8.    Kata Sandang

Kata sandang tidak mengandung suatu arti tetapi mempunyai fungsi, yaitu menjadikan suatu kata menjadi kata benda (membedakan) dan memberikan ketentuan pada kata benda (petunjuk).

Kata sandang yang umum dalam bahasa Indonesia yaitu, yang, itu, si, sang, hang, dang, para, bang.

Misalnya:

-         Si Pitung jago Betawi

-         Si Kancil hewan yang cerdik

-         Si Bondet suka melawak

-         Sang raja sendang berburu

-         Bang Mandra sedang bernyanyi-nyanyi

-         Hang Jebat sahabat Hang Tuah

-         Para hadirin telah datang

 

9.    Kata Sambung

Kata sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambung kalimat atau anak kalimat.

Misalnya: dan, lagi, dan lagi, demi, untuk, sebab, karena, sebelum, sesudah, setelah, setiba, bila mana, lagi pula, apabila, biarpun, walaupun, waktu, serta, sampai, hingga dan sebagainya.

Penggunaan kata sambung tersebut menghubungkan dua kalimat atau anak kalimat.

Misalnya:

-         Ani membaca buku dan Anita membaca majalah

-         Kamu akan naik kelas apabila kamu rajin belajar

-         Bapak Guru tidak mengajar sebab beliau sedang sakit

-         Ayah giat bekerja demi menghidupi keluarga

-         Toni baru pulang setelah hujan reda

 

Kata sambung bedakan menjadi:

1)      Kata sambung yang meyatakan waktu

Misalnya: sesudah, sebelum, ketika, setiba, sehabis, setelah, ketika, dan lain-lain

2)      Kata sambung menyatakan syarat

Misalnya: jika, kalau, jikalau, apabila, bilamana, asal, andai, andaikan, asalkan, andaikata, dan sebagainya.

3)      Kata sambung yang menyatakan keadaan

Misalnya: sambil, sembari, sedang, padahal, ketika, dan lain-lain.

4)      Kata sambung yang menyatakan cara

Misalnya: supaya, agar, tetapi, melainkan, biarpun, walaupun, meskipun, berapapun, bagaimanapun, sekalipun, dan lain-lain.

5)      Kata sambung yang menyatakan hubungan sebab akibat

Misalnya: sebab, karena, karena itu, sebab itu, disebabkan, dikarenakan, dan lain-lain.

6)      Kata sambung pengantar

Misalnya: alkisah, hatta, syahdan, konon, dus, dan lain-lain.

7)      Kata sambung penyusun

Misalnya: lagi, lagi pula,serta, begitu, begitu pula, dan lain-lain.


 

10.  Kata Seru

Kata seru adalah suatu kalimat yang terdiri dari satu suku kata. Walaupun hanya terdiri dari satu suku kata, kata ini sudah menyatakan maksud. Kata seru bisanya dipakai untuk memberi seruan, terutama dalam kalimat perintah atau suruhan.

Misalnya: ah, wah, hai, cis, gih, aduh, amboi, aduhai, astaga, masyaallah, dan lain-lain.

Dalam bentuk kalimat perintah biasanya digunakan partikel “lah”

Misalnya:

-         Kembalilah !

-         Pergilah!

-         Pulanglah!

-         Segeralah kemari!

-         Minumlah!

-         Datanglah kesini!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.     Simpulan

Setelah menjabarkan beberapa penjelasan mengenai apa itu pengertian dari kata, akhirnya dapat diketahui bahwa kata ialah kumpulan huruf atau bunyi ujaran yang mengandung arti. Jadi sekumpulan huruf atau bunyi yang tidak mengandung arti tidak bisa disebut kata.

Dan menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kata dapat dibedakan menjadi 10 jenis, yaitu kata benda, kata bilangan, kata depan, kata ganti, kata keadaan, kata kerja, kata keterangan, kata sandang, kata sambung, dan kata seru.

Dari 10 jenis kata yang telah dibedakan menurut Sutan Takdir Alisyahbana tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan kata itu sangat penting dan sudah memiliki aturan dan jenisnya tersendiri. Jika memahami secara keseluruhan, kata itu sendiri ternyata memiliki banyak jenis-jenisnya lagi diluar 10 jenis utama kata tersebut.  Sehingga setiap kata kiranya harus digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan keadaannya dan kaidah yang berlaku.

 

B.     Saran

1.      Bagi Pembaca

Diharapkan dengan adanya makalah ini bisa menyadari pembaca bahwa pentingnya kata dan pengertiannya dalam bahasa indonesia itu. Dan diharapkan bisa meningkatkan pengetahuannya tentang kata dan penggunaan kata dalam bahasa resmi pemersatu kita, yaitu bahasa indonesia.

2.      Bagi Penyusun

Kami mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi penyelesaian dari tugas guna menambah nilai dari mata kuliah Bahasa Indonesia, tetapi juga dapat menjadi pengetahuan tentang jenis kata dan penggunaanya dalam berbahasa indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

 

1.      Victoria inti cipta. 2011. Pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang di sempurnakan dan pedoman umum pementuk istilah. Bandar Seri Begawan: victoria inti cipta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

Makalah AD & ART Muhammadiyah - Kemuhammadiyahan II

Makalah Karya Monumental Umat Islam dalam Perkembangan IPTEKS - Kemuhammadiyahan III